Sabtu, 25 April 2009

Berani Bermimpi (dare to dream)

di kutip dari sebuah buku karya Andri Wongso
Alkisah, disebuah desa miskin ada satu sekolah dasar. Hanya sedikit muridnya karena kebanyakan anak-anak di desa itu membantu orangtuanya mencari nafkah. Suatu hari, satu2x guru yang ada di sekolah itu sedang memberi pelajaran mengarang. Setelah menjelaskan cara-cara mengarang cerita, si guru memberikan pekerjaan rumah. ”anak-anak, pekerjaan rumah hari ini adalah mengarang dengan judul CITA_CITAKU. Besok, hasil karangan kalian di baca depan kelas satu persatu...”
Keesokan harinya, murid-murid maju kedepan kelas dan membacakan karangannya masing-masing. Kebanyakan dari mereka bercita-cita menjadi guru, petani, atau pegawai pemerintah, dll. Sang guru selalu manggut-manggut tanda setuju. Lalu, tiba giliran seorang murud yang paling muda usianya. Banjunya tambal sulam,tubuhnya kurus keci, tapi suaranya sangat lantang. “kalau besar nanti, aku ingin punya rumah besar di atas bukit dengan pemandangan yang indah, berdampingan dengan pondok-pondok kecil disekelilingnya untuk tempat peristirahatan. Berderet pohon cemara dan pohon-pohon yang rindang di antara rumah –rumah itu. Ada taman bunga tertata apik dengan beraneka bunga dan warna. Ada kebun buah dengan buah-buah lezat yang bisa dipetik oleh penghuni rumah dan penduduk sekitarnya. Saya ingin jadi orang sukses dan bahagia bersama dengan keluarga besar dan para tamu yang datang di sana.
Mendengar suara lantang si murid kecil itu, kontan seisi kelas tertawa bersamaan. ”dasar pemimpi...!” ejek murid yang lain. Mereka mencemooh cita-cita si murid kecil. Melihat kegaduhan itu, si guru jadi marah-marah. Ia menganggap, biang kerok kegaduhan itu adalah si murid kecil. Si guru menegurnya,”yang kamu tulis itu bukan cita-cita, tapi itu impian yang tidak mungkin terjadi. Kamu harus tulis ulang tentang cita-cita mu yang sebenarnya,” perintah sang guru.

(To be continue)... bagaimana ya... kelanjutan si anak itu???
Mungkinkah dia pesimis atas cemoohan teman2nya atau kah dia menjadi anak yang optimis setelah kejadian itu??
Tunggu lanjutannya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar